Bersama malam
Sendiri dimalam bertabur bintang
Seraya meratapi pandangan yang berkunang-kunang
Mungkin banyak puisi tentang kesepian
Menggambarkan hampa perasaan hati
Banyak juga sajak tentang dinginnya malam
Bertajuk perih luka hati mendalam
Banyak orang bersahabat dengan dinginya malam
Bercengkrama dengan bintang yang mungkin tak mendengar
Ada pula yang sekedar mencari keteduhan sang rembulan
Seraya berharap mengobati perih hati yang tak karuan
Kini aku duduk sejajar diantara mereka
Yang menghelak nafas sejenak dari beratnya langkah
Ternyata memang bintang mengundang kita bercerita
Seolah bersedia mendengar teriakan keluh kesah
Menampung amarah keruhnya masalah
Namun di dinginya malam ku hanya ingin lantunkan do'a
Semoga dingin malam bisa jadi pelipur lara
Dan kilau bintang bisa keringkan tetes air mata
Terlelap diantara mimpi indah sang pencipta
Sehingga mata terbuka dengan sambut senyuman
Bersedia menyapa mentari dan tak hanya merindukan bulan.
(msc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar